

Menurut Putu Tessa Fadhila S.TP., M.Sc sebagai ketua tim pengusul Kabupaten Banyuwangi seringkali menjadi barometer perkembangan hortikultura di skala provinsi dan nasional. “Buah naga merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan Kabupaten Banyuwangi karena popularitasnya semakin melesat dalam dekade terakhir mengimbangi pamor jeruk,” ujar Putu Tessa Fadhila S.TP., M.Sc.
Dia menambahkan, salah satu jenis buah naga yang banyak dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Banyuwangi adalah buah naga daging merah. Namun, peningkatan produksi buah naga setiap tahunnya telah menimbulkan kendala dalam pemasaran. “Banyak keluhan mengenai ketidakjelasan sistem pemasaran dan tindakan pasar yang dilakukan oleh pedagang pengepul di berbagai daerah pemasaran,” ujarmya.
Dari pengamatan tim pengabdian Polije, permasalahan yang ditemui di mitra adalah pertama, dari segi pengolahan Pokdarwis Sekar Arum Naga belum mengetahui cara diversifikasi olahan keripik buah naga, solusi dengan memberikan pelatihan Membuat produk olahan keripik buah naga dengan mesin pengering (flash dryer). Kedua dari segi pemasaran Petani buah naga tidak memiliki pengetahuan bagaimana strategi pemasaran produk buah naga maupun hasil turunannya.
“Solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah membuat keripik buah naga dengan sistem pengeringan (flash dryer) serta mendesign aplikasi pemasaran produk yang mudah untuk diaplikasikan oleh mitra,” imbuhnya. Salah satu luaran program pengabdian dosen Polije tersebut adalah peningkatan level keberdayaan mitra secara kuantitatif dan kualitatif sesuai permasalahan yang dihadapi.
Selama ini buah naga yang dihasilkan hanya dijual dalam keadaan segar dengan rentang harga Rp 5.000 – Rp 10.000 per kg di tingkat petani. Sedangkan harganya pada saat panen raya berkisar Rp 1.500 – Rp 2.000 per kg di tingkat petani. “Karena itu diperlukan suatu inovasi agar dapat meningkatkan kegiatan perekonomian di Desa Sumbermulyo berbasis buah naga,” ujarnya.
“Adapun solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah membuat keripik buah naga dengan sistem pengeringan (flash dryer) serta mendesign aplikasi pemasaran produk yang mudah untuk diaplikasikan oleh mitra,” pungkasnya.
Nurcahyono sebagai pemilik Wisata petik buah naga dan jeruk mengucapkan banyak terima kasih kepada tim Polije. “Kami dari Pokdarwis Sekar Arum Naga mengucapkan banyak terima kasih atas tim dosen Polije yang telah melaksanakan pengabdian pemberdayaan masyarakat di tempat kami,” kata Nurcahyono. (ron)