
NEWBIZ.ID, JEMBER – Tiga dosen Polteknik Negeri Jember (Polije) menyusun Standard Operating Procedure (SOP) dalam Upaya Peningkatan Kualitas Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan Polije. Penyusunan SOP ini diusulkan dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Dana PNPB Polije dengan Skema Penerapan Iptek Masyarakat (PIM). Mereka adalah Aulia Brilliantina S.TP, M.P sebagai Ketua Pengusul, Ir. Abi Bakri, M.Si dan M. Fatoni Kurnianto, S.TP, M.P sebagai anggota.
Polije telah memiliki Unit Air Minum Dalam Kemasan yang masih hanya dipasarkan di lingkungan Polije sendiri. Keterbatasan pemasaran ini dikarenakan AMDK belum memiliki izin edar. Adapun izin edar yang wajib dipenuhi oleh AMDK yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia) dan BPOM (Badan Perizinan Olahan Makanan).
Banyak persyaratan yang harus dipenuhi unit produksi untuk mendapatkan izin edar tersebut. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi yaitu telah menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) pada proses produksinya. Salah satu wujud telah diterapkannya GMP dalam suatu unit produksi yaitu dimilikinya dokumen serta rekaman dokumen dari GMP.
Penyusunan Dokumen SOP Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan Polije merupakan tuntutan agar produk dapat dipasarkan lebih luas. Di luar internal Polije. Selain itu Ketua Pelaksana telah mengikuti beberapa workshop yang difasilitasi S4C sehingga mampu menguasai materi penyusunannya SOP.
Saat ini unit Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Polije hanya memproduksi AMDK terbatas untuk kalangan sendiri. Upaya untuk meningkatkan PNBP Polije diperlukan adanya tambahan izin edar dari SNI dan BPOM AMDK Polije untuk memperluas pasar. “Dari program PNBP ini diharapkan terdapat dokumen SOP dan GMP yang dapat digunakan sebagai salah satu syarat pengajuan perizinan edar,” kata Aulia Brilliantina S.TP, M.P sebagai Ketua Pengusul.
Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah penyusunan dokumen SOP dan GMP pengolahan AMDK. Perbaikan tata letak serta penambahan peralatan dasar syarat keamanan pangan AMDK. Menerapkembangkan sistem keuangan yang lebih modern. “Hasilnya berupa dokumen SOP yang dibukukan serta pembangunan ruang produksi air minum dalam kemasan yang sesuai dengan SOP,” imbuhnya. (ron)
