
NEWBIZ.ID.UNEJ – Maryam Tsaqifah Muwahhidah, mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pangan (THP) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (FTP Unej) mendapatkan ide kreatif. Ifa, sapaan karibnya, ingin membuat permen yang tidak menyebabkan Karies gigi atau gigi berlubang. Hasilnya, Ifa sukses membuat permen lunak non sukrosa dengan perasa serai dan lemon yang bisa menghambat perkembangan bakteri penyebab karies gigi.

“Sejak awal mula kuliah di Program Studi Teknologi Hasil Pangan, saya sudah tertarik meneliti pangan fungsional, khususnya pangan yang bisa berkontribusi kepada kesehatan. Dan ide permen lunak non sukrosa muncul saat dosen saya, Pak Aji Sukoco menantang kami untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa di internal FTP Unej,” kata Ifa.
Berdasarkan referensi yang dibaca mahasiswa Prodi THP FTP Unej itu, angka penderita karies gigi pada anak di Indonesia tergolong tinggi. Lantas muncul ide membuat permen lunak non sukrosa yang sehat karena tanpa gula dan bisa mencegah karies gigi. “Jadi orang tua tak perlu khawatir anaknya bakal kena masalah gigi sebab dengan mengkonsumsi permen ini justru menghambat bakteri penyebab karies gigi,” jelas Ifah. (25/1).
Ifah membuat permen lunak non sukrosa dengan menggunakan sediaan nanoemulsi dari kombinasi minyak esensial serai dan lemon. Serai adalah salah atu tanaman yang mudah didapatkan di sekitar kita, sementara untuk minyak esensial lemon, Ifah memanfaatkan kulitnya yang sering terbuang jadi limbah.
Pemilihan minyak esensial serai dan lemon selain memberikan rasa, juga sebagai bahan utama yang akan menghambat perkembangan bakteri penyebab karies gigi. Pasalnya dari penelitian Ifah di Rumah Sakit gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Jember, senyawa bioaktif keduanya terbukti efektif mencegah perkembangan bakteri penyebab karies gigi.
Ketekunan Ifah meneliti pangan fungsional khususnya di bidang kesehatan ternyata mendapatkan banyak apresiasi. Diantaranya mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta 2021 dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek sebesar Rp 10 juta.
Penerima pendanaan program kreativitas mahasiswa gagasan Futuristik dan Konstruktif (PKM GFK) 2021. Medali emas kategori poster pada kegiatan “Food and Biocomplex Innovation” di Universitas Brawijaya. Juara kedua kategori poster pada ajang Kepedulian Mahasiswa dan Masyarakat terhadap Pangan (KM2P), medali emas pada Global Young Scientist Challenge (GYSC) kategori Healthcare 2020 dan prestasi lainnya. (ron)