Mulai menjejakkan kaki di lembaga kemanusiaan ini sejak 1 September 1989, Attin adalah saksi hidup dari evolusi panjang yang dilalui UDD PMI Jember.
“Dulu nama instansi ini berganti-ganti, dimulai dari DTD (Dinas Transfusi Darah), lalu berganti PUTD (Pelayanan Usaha Transfusi Darah), UTD (Unit Transfusi Darah), hingga akhirnya menjadi UDD (Unit Donor Darah) PMI Jember seperti yang kita kenal sekarang,” kenang Attin, berbagi cerita, Senin (13/10/2025).
Selama lebih dari tiga dekade, Attin tidak hanya sekadar bekerja; ia menjalani sebuah panggilan kemanusiaan. Baginya, mengabdi di UDD PMI Jember adalah kesempatan emas untuk terus belajar dan berinteraksi.
Di bidang pelayanan, Attin merasakan betul suka dan duka pekerjaan yang bersentuhan langsung dengan nyawa orang lain. Pengalaman yang diperolehnya sangat kaya, tidak hanya sebatas operasional harian, tetapi juga ilmu pengetahuan yang didapatkan dari dalam hingga luar negeri.
“Saya senang sekali bisa bekerja di bagian pelayanan masyarakat dan bidang kemanusiaan. Ini menambah wawasan dan edukasi yang luas,” ujarnya dengan mata berbinar.
Tugasnya bukan hanya di balik meja. Attin aktif memberikan edukasi, yang ia sebut sebagai “Wisata Donor Darah,” kepada berbagai lapisan masyarakat: mulai dari pelajar di sekolah, mahasiswa, instansi, hingga kelompok organisasi. Ia bertanggung jawab menjelaskan secara detail seluruh proses donor, dari perekrutan pendonor, oroses seleksi donor, pengambilan darah hingga skrining penyakit darah (terhadap HBsAg, HCV, HIV AIDS, dan Sifilis).
Termasuk pengolahan komponen darah menjadi berbagai produk vital, seperti Packed Red Cell (PRC), Trombosit, Plasma, Fresh Frozen Plasma (FFP), dan Darah Lengkap (Whole Blood).
“Setiap hari bisa bertemu dengan banyak orang yang selalu berbeda karakter dan permasalahannya, baik di dalam gedung maupun di lapangan. Saya merasa bahagia punya banyak teman, dan senang bisa berbagi ilmu dengan memberi sosialisasi, karena mereka ini penerus kita,” katanya.
Rasa lega dan bahagia menjadi puncak dari pengabdian Attin, terutama ketika ia mampu membantu orang yang sedang dalam kesulitan dan sangat membutuhkan setetes darah.
Bagi Attin, bekerja adalah ibadah. “Saya senang bisa membantu sesama, terutama dalam membantu orang yang kesulitan mencari darah, yang jenisnya rhesus negatif,” ujarnya.
Setelah 36 tahun mengabdi, kini Attin Mahatma telah resmi memasuki masa purna tugas. Ada keharuan mendalam saat meninggalkan rutinitas yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Sebagai penutup perjalanan panjangnya, Attin menitipkan pesan berharga kepada generasi penerus yang akan melanjutkan estafet kemanusiaan di UDD PMI Jember.
“Dari perjalanan saya selama 36 tahun, sudah saatnya saya harus purna tugas. Ada pesan untuk generasi penerus saya, dalam bekerja selalu ditanamkan rasa bekerja untuk ibadah. Jalani, syukuri, dan nikmati. Semangat dan selalu sukses, aamiin,” tutupnya.
Dedikasi Attin Mahatma selama 36 tahun akan terus menjadi inspirasi bagi UDD PMI Jember sebagai teladan seorang pahlawan kemanusiaan yang bekerja di balik layar, memastikan setetes darah selamat sampai kepada yang membutuhkan. (ron)