
NewBiz.id, JEMBER – Tiga dosen Politeknik Negeri Jember (polije) melaksanakan Program Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat (PTDM) dengan meningkatkan nilai ekonomi jeruk Semboro. Mereka memberikan bantuan alat produksi jus jeruk yang menerapkan hurdle HPEF (High Pulsed Electric Fields) + UV (Ultraviolet). Dengan teknologi ini mak jus jeruk Semboro yang termasuk low grade bisa diolah menjadi jus yang berkualitas baik dan memiliki masa simpan lebih panjang.
Tiga dosen polije adalah Dr. Ir Budi Hariono MSi, Aulia Brilliantina STP MP dan Elok Kurnia Novita Sari STP MP.Ada tiga aspek utama yang dikerjakan tim PTDM Polije, yaitu aspek teknologi dan produksi , aspek pemasaran, dan aspek sosial. “Sari jeruk HPEF dan UV yang dihasilkan mitra memiliki keunggulan dibanding sari jeruk lainnya, dimana teknologi tersebut dapat mepertahankan karakteristik kimia asli jeruk segar, tetapi dapat menurunkan kandungan mikroba pathogen,” kata Dr Ir Budi Hariono MSi ketua tim PTDM Polije di Semboro.
Menurut dia, suhu dapat mengakibatkan nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam jus jeruk menjadi berkurang. Di sisi lain, jika suhu pasteurisasi terlalu rendah atau waktu yang terlalu singkat, dikhawatirkan jumlah mikroba yang terdapat dalam jus masih cukup tinggi. “Oleh karena itu tim pengusul memilih menggunakan metode hurdle HPEF (High Pulsed Electric Fields) + UV (Ultraviolet),” ujarnya.
Tim PTDM Polije di Semboro juga memberikan pelatihan tentang emasaran. “Dari segi bidang pemasaran, terbatas pada lingkungan sekitar dan para tengkulak. Solusi dari permasalahan ini yaitu dengan menerapkan konsep Green Marketing,” imbuh Aulia Brilliantina STP MP, anggota tim PTDM Polije yang lain.
Menurut dia, Green marketing saat ini merupakan peluang besar untuk menerapkan strategi-strategi pemasaran terbaru. Green marketing menjadikan biaya-biaya produksi lebih efisien karena merupakan program daur ulang produk. Manfaat yang didapatkan dengan adanya green marketing adalah menghasilkan produk yang menggunakan bahan baku yang ramah terhadap lingkungan.
Kegiatan pendampingan pengoperasian alat, dilaksanakan secara bersamaan dengan pelatihan pembuatan minuman sari jeruk. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2021 bertempat di salah satu petani jeruk yaitu Abdul Muhin.
Selain itu, tim PTDM POlije juga memberikan pelatihan tentang pengolahan sari jeruk, tim PTDM juga memberikan pelatihan tentang penanganan limbah kulit jeruk yang dihasilkan. Kulit jeruk ini diolah menjadi the celup. Pelatihan ini dimulai dengan pemberian materi mengenai tata cara pengeringan kulit jeruk yang baik dan benar. Dimana, agar diperoleh hasil akhir yang baik bertujuan agar diperoleh umur simpan yang lebih lama. (ron)
