
NEWBIZ.ID.UNEJ – Prof. Ir. M. Farid Ma’ruf, ST., MT., Ph.D., yang diantara kelima guru besar yang dikukuhkan adalah yang termuda Rabu, 25 Oktober 2023. Dalam orasi ilmiah berjudul “Adaptasi Dunia Geoteknik Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi” pria asal Kediri ini menyoroti dunia geoteknologi dan kaitannya dengan data serta Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (TIK).
“Geoteknik adalah ilmu di teknik sipil yang mempelajari sifat-sifat fisik dan mekanik material geologi seperti tanah dan batuan, serta penggunaan material tersebut untuk konstruksi. Maka jika ada gedung yang retak karena penurunan muka tanah maka itu salah satu kajian kami,” ujar pria yang pada tahun 2019 hingga 2022 bertugas sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur.
Menurut Prof. M. Farid Ma’ruf, salah satu potensi penyebab kegagalan bangunan adalah minimnya data tanah dan data pendukungnya di sebuah wilayah. Sering kali pembangunan sebuah gedung atau fasilitas tidak diikuti dengan penyebaran informasi mengenai data tanah dan data gedung tadi. Oleh karena itu sebuah proyek pembangunan harus meneliti dari nol karena kontraktor tidak memiliki data tanah.
“Oleh karena itu sudah saatnya dibangun sebuah basis data tanah yang bisa diakses seluruh pemangku kepentingan di sebuah wilayah. Kedua, adanya basis data ini akan memudahkan bagi para praktisi teknik sipil dalam membangun sebuah gedung atau fasilitas lainnya. Bahkan seorang tukang pun tidak akan salah dalam membangun rumah sehingga tak ada lagi cerita tembok retak karena salah kalkulasi,” jelas Prof. M. Farid Ma’ruf.
Ketiga, hendaknya praktisi teknik sipil mulai memanfaatkan kecanggihan TIK bahkan Artificial Intellegence guna mendukung kerja ahli geoteknik. Dalam pengalamannya, penggunaan beragam aplikasi seperti pemodelan geoteknik akan mengurangi potensi kesalahan dalam penyediaan data tanah. (ron)
