
NEWBIZ.ID. UNEJ – Sesuai tradisi dalam upacara pengukuhan guru besar, maka setiap profesor membacakan pidato ilmiah yang berkaitan dengan keilmuan yang diampunya. Orasi ilmiah pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Sugeng Winarso, MSi., dengan judul orasi ilmiah “Kesuburan Tanah Untuk Sumber Pangan dan Layanan Lingkungan.”
Prof. Dr. Ir. Sugeng Winarso, MSi., menyoroti kesuburan tanah yang makin menurun. Padahal tanah adalah modal utama bagi dunia pertanian dan perkebunan yang hasil produksinya menghidupi ummat manusia. Tanpa tanah yang subur maka pertanian dan perkebunan yang baik tak akan terwujud dan dipastikan maka manusia bakal kekurangan pangan. Sayangnya tanah masih dianggap benda ‘mati’ belaka !
“Padahal dalam satu gram tanah mengandung milyaran mikroorganisme berupa bakteri, jamur dan lainnya. Tanah juga rumah bagi air, maka tak heran ada frasa tanah air yang menjadi lokasi hidup dan menghidupi sebuah bangsa,” Prof. Dr. Ir. Sugeng Winarso, MSi.
Dia menjelaskan, dimana ada tanah air maka di situ ada kehidupan. “Maka sudah seharusnya paradigma kita terhadap tanah harus diubah,” ungkap dosen yang hobi melukis ini.
Paradigma baru dalam memandang arti tanah ini diwujudkan dengan memaknai tanah dengan melihat lima dimensinya. Pertama tanah dengan kemampuannya yang melihat kondisi fisik tanah. Kedua dari kondisi kesehatan tanah. Ketiga melihat nilai tanah yang artinya terkait sosial ekonomi. Keempat melihat tanah melalui konektivitasnya dengan bidang kehidupan lain serta kelima, melihat faktor hukum dari tanah atau kodifikasi tanah.
“Saat ini yang mendesak adalah mengembalikan kesuburan tanah, dari hasil penelitian saya kondisi fisik, kimia dan biologi tanah kita sudah menurun. Salah satu cara adalah dengan mengurangi pemakaian pupuk anorganik dan meningkatkan pemakaian pupuk organik,” ujar profesor pertama di Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian ini. (ron)