Site icon NewBiz.id News

Polije Kenalkan Teknologi High Pulsed Electric Field untuk Perbaikan Proses Produksi Sari Kedelai

NEWBIZ.ID, JEMBER – Politeknik Negeri Jember (Polije) terus aktif untuk ikut serta dalam pembangunan di Kabupaten Jember. Salah satunya melalui Penerapan Teknologi High Pulsed Electric Field (HPEF) Terintegrasi untuk Perbaikan Proses Produksi Sari Kedelai Menuju Produk Pangan Asuh. Yaitu Aman, Sehat, Utuh dan Halal di PT Sehat Sejahtera Bersama.

Tim pengusul proram dengan Pendanaan Riset Inovatif-Produktif ini merupakan dosen polije yaitu Dr. Ir. Budi Hariono M.Si., Syamsiar Kautsar S.ST.,M.T., Aulia Brilliantina S.TP. M.P., Angga Herviona S.TP., serta melibatkan mahasiswa Irwanda Hanifa dan Jeanyfer Amara Sunarto.

Tujuan dari program penelitian ini adalah menerapkan teknologi HPEF terintegrasi untuk mengurangi bau langu dan padatan terlarut dalam produk sari kedelai, dan melakukan inovasi kemasan berupa Automatic Filling Machine, serta memperbaiki layout proses produksi dan melengkapi peralatan dan menerapkan higiene sanitasi dan K3 pada proses produksi.

“Tujuan utama program penelitian ini adalah untuk mengurangi bau langu dan padatan terlarut dalam produk sari kedelai, sehingga diharapkan dapat memperpanjang umur simpan dari produk sari kedelai” kata Dr. Ir. Budi Hariono, M.Si., selaku Ketua tim pengusul program Riset Inovatif-Produktif (RISPRO) Polije.

Dia menjelaskan, manfaat dari riset terapan adalah dihasilkan produk sari kedelai yang ASUH dan memenuhi harapan konsumen. Khususnya riset terbatas pada kondisi di mitra PT Sehat Sejahtera Bersama Jember. Riset mampu menunjang pembelajaran model Project Based Learning (PBL) untuk program studi Keteknikan Pertanian, Teknologi Industri Pangan, Teknologi Rekayasa Pangan, dan Teknologi Rekayasa Mekatronika.

“Metode yang digunakan adalah penerapan teknologi HPEF terintegrasi merupakan kombinasi teknologi dari HPEF; unit filler cup; unit pemasak steamer,” imbuhnya.

Adapun permasalahan yang telah diselesaikan oleh tim HPEF POLIJE sampai pada bulan September yaitu telah teridentifikasinya permasalahan selesai 100 persen. Perbaikan layout selesai 80 persen, perbaikan kualitas produk selesai 50 persen. “Dan perbaikan dan atau penggantian alat selesai 100 persen, serta indikator penerapan HPEF Terintegrasi selesai 100 persen,” ujarnya. (ron)

Exit mobile version