
NewBiz.id, JEMBER – Politeknik Negeri Jember (Polije) terus berupaya keras untuk mendorong petani kopi untuk lebih berdaya. Salah satu caranya melalui program pengabdian kepada masyarakat skema Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) untuk pengembangan agroindustry berbasis Kopi di Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
Empat dosen Polije Dr. Ir. Kasutjianingati, M.Si, Agung Wahyono, S.P., M.Si., PhD, Aulia Brilliantina, S.TP., M.P, Elok Kurnia Novita Sari, S.TP., M.P, dibantu dengan 2 teknisi Prayitno, S.P dan Dian Nurhayati, S.TP bersama-sama melaksanakan PPPUD pengembangan agroindustry berbasis kopi tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pelatihan pembuatan bubuk kopi rakyat dan pengemasannya. Kemudian pelatihan membuat keripik jamur tiram dan nugget jamur tiram yang berbasis bahan tanam berasal dari limbah kopi.
Pelatihan tentang pembuatan bubuk kopi dan pengemasannya dilaksanakan 6 November 2021 sedangkan pelatihan olahan jamur tiram berbahan media limbah kopi dilaksanakan 11 November 2021. Petani kopi di Kecamatan Panti dilatih untuk membuat keripik dan nugget serta kaldu jamur tiram yang medianya berasal dari limbah kulit kopi.
Tujuan dari pelatihan tersebut, pertama adalah untuk meningkatkan kualitas petani dalam membuat bubuk kopi dan pengemasannya. Kedua untuk mengenalkan petani dalam memanfaatkan limbah kopi menjadi media tanam jamur tiram. “Yang selanjutnya jamur tiram tersebut diolah menjadi keripik jamur, kaldu jamur dan nugget jamur tiram. ,” kata Dr. Ir. Kasutjianingati, M.Si, ketua tim PPPUD Polije
Dia menjelaskan, pelatihan tersebut untuk meningkatkan nilai ekonomi kopi rakyat di Kecamatan Panti. “Selama ini kopi di Kecamatan Panti rata-rata dijual masih gelondongan sehingga hasilnya sedikit, kalau dijual bubuk dan petani menjual sendiri bubuk kopinya harganya jauh lebih tinggi,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, petani kopi di Kecamatan Panti dilatih secara teknis proses pembuatan bubuk kopi yang baik. “Selama ini para petani dapat pengetahuan membuat bubuk kopi dari orang tuanya. Nah kami dari Polije memberikan pengetahuan lebih lengkap cara membuat bubuk kopi agar hasilnya bagus,” ujar Agung Wahyono, S.P., M.Si., PhD anggota tim PKM Polije lainnya.
Kemudian petani kopi Kecamatan Panti juga dilatih dalam mengolah produk jamur tiram hasil media tanam dari limbah kopi menjadi produk olahan yang banyak diminati masyarakat. “Jamur tiram hasil dari medi tanam limbah kopi diolah menjadi keripik, nugget dan kaldu jamur,’ imbuhnya. (ron)