
NEWBIZ.ID.ITS MANDALA – Era globaliasi membuat persaingan di pasar makin ketat. Berbagai produk bersaing secara terbuka, baik local, regional, nasional bahkan internasional. Perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi penguasa pasar. Dalam teori pemasaran, dikenal sebagai pemimpin pasar.

Ada empat persaingan pasar yaitu Pemimpin Pasar (market leader); Penantang Pasar (market challenger); Pengikut Pasar (market follower); Relung Pasar. Untuk itu, perlu merancang strategis yang tepat untuk menjadi pemimpin pasar. Hal ini dikupas dalam kuliah praktisi mengajar yang disampaikan kelompok 6 kelas MC Mata kuliah Pemasaran Lanjutan dengan dosen pengampu Hayatul Maspufah.Sp. MM.
Namun, dalam kuliah praktisi mengajar ITS Mandala, Selasa (16/5) didampingi oleh Narto, STP., MM manajer Jawa Pos Radar Ijen selaku dosen praktisi. “Pada teori pemasaran ada satu gagasan yang cukup menarik tentang posisi persaingan pasar. Gagasan Persaingan Pasar ini disampaikan oleh Djaslim Saladin dalam buku beliau yang berjudul Manajemen Pemasaran (2006),” kata Narto, STP., MM mengawali perkuliahan.
Selanjutnya, kelompok 5 menyampaikan gagasannya tentang merancang strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikut, dan perelung pasar. “Menurut Kotlert (2000:67) untuk tetap bertahan sebagai yang nomor satu atau sebagai pimpinan pasar, perusahaan dituntut untuk melakukan tindakan di tiga bidang, yaitu: Memperbesar Pasar Keseluruhan, Mempertahankan Pasar Keseluruhan, dan Memperluas Pangsa Pasar,” kata Rafi Dwi Cahyo, ketua kelompok 6.
Lantas dia menjelaskan, Ciri-Ciri Pemimpin Pasar yaitu memiliki pangsa pasar terbesar, Unggul dalam perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi dan intesitas promosi, posisi dominan, menjadi pusat orientasi pesaing dan Sebagai perusahaan yang ditantang, ditiru atau dijauhi.
Lita Putri Rahmawati, anggota kelompok 6 lainnya menambahkan strategi yang dapat diterapkan pemimpin pasar antara lain Mengembangkan Pasar, mempertahankan pangsa pasar dan mengembangkan pangsa pasar. “Untuk strategi penantang adalah strategi yang biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terletak pada posisi ke-dua atau ke-tiga,” ungkapnya.
Gunawan Wibisono menambahkan ada karakteristik tertentu bagi perusahaan penantang pasar. “Merupakan perusahaan besar dari sudut pandang volume penjualan dan laba (market share 30%), selalu berupaya menemukan kelemahan pemimpin pasar lalu menyerangnya dan biasanya juga memusatkan perhatian pada akuisisi perusahaan-perusahaan yang lemah,” ungkapnya.
Menurut Noor Hasanah ada strategi penyerangan yang bisa digunakan oleh penantang pasar. Pertama Menetapkan Sasaran Strategis Dan Lawan. “Kedua Memilih Strategi Penyerangan antara lain serangan frontal, serangan sisi atau melambung, serangan mengepung, serangan lintas dan serangan gerilya,” ujarnya.
Selanjutnya tentang Pengikut pasar, yang merupakan perusahaan nomor dua yang memilih untuk tidak menimbulkan gejolak, biasanya takut dalam kerugian yang lebih banyak dari pada mendapatkan keuntungan dan tidak semua perusahaan nomer dua berani menantang perusahaan pemimpin pasar. “Yang terakhir adalah relung pasar, dimana pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang posisi ini tidak pernah di pedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar, “Ivan Sebastian. (ron)