Oleh : Andi Miftahul Farid
(Analis Kebijakan Pemerintah Daerah)

Pertempuran besar 10 November 1945 di Surabaya telah menjadi tonggak sejarah kepahlawanan bangsa Indonesia. Peristiwa ini menggambarkan jiwa heroik arek-arek Surabaya pada khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya. Meskipun tidak sedikit peristiwa dan momen perjuangan pada tahun-tahun sebelumnya, namun penetapan tanggal 10 november sebagai hari pahlawan lebih ditekankan pada aspek semangat mempertahankan kemerdekaan tanpa mengenal kata menyerah.

Perjuangan bangsa Indonesia pasca tahun 1945 tidak hanya melalui perjuangan fisik yang melibatkan pertempuran dengan pasukan musuh, tetapi yang tak kalah pentingnya adalah perjuangan diplomasi melalui perundingan, debat, adu argumentasi, negosiasi dan advokasi. Kepiawaian para pendahulu dalam teknik berdiplomasi di kancah dunia tidak dapat dipandang sebelah mata. Tersebutlah nama H. Agus Salim yang dijuluki The Grand Old Man. Dalam buku H. Agus Salim (1884-1954): Tentang Perang, Jihad dan Pluralisme (2014) karya St Sularto, diceritakan bagaimana kepiawaian Agus Salim dalam melakukan perundingan dengan negara-negara Arab serta memimpin delegasi Indonesia di forum PBB tahun 1947.

Selain H. Agus Salim terdapat nama Sutan Sjahrir. Keahlian diplomasi Sutan Sjahrir di kancah internasional terlihat pada saat melakukan Diplomasi Beras ke India pada tahun 1946, sebagaimana yang diceritakan dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs. Melalui kebijakan Diplomasi Beras, Sutan Sjahrir mampu menarik simpati masyarakat India terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, serta mampu menembus blokade ekonomi Belanda (semacam embargo ekonomi, tetapi dengan konsep yang berbeda).

Pejuang diplomasi berkelas dunia berikutnya adalah Moh Roem yang mewakili Indonesia dalam Perundingan Roem-Royen. Perundingan Roem-Royen dilaksanakan di Hotel Des Indes, Jakarta, pada 17 April 1949. Indonesia diwakili oleh Moh Roem, sedangkan Belanda diwakili Van Royen. Perundingan Roem-Royen menghasilkan beberapa poin diantaranya adalah kesepakatan penghentian operasi militer antara Indonesia dan Belanda.

Masih ada beberapa nama diplomat ulung Indonesia pada zaman itu namun tidak kita bahas satu persatu. Bung Karno dan Bung Hatta tentu tidak diragukan lagi. Banyak bukti sejarah yang menunjukkan keterampilan diplomasi dari kedua tokoh ini. Termasuk nama Amir Syarifuddin, Soedjatmoko, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Soemitro Djojohadikusumo yang juga menjadi pejuang diplomasi Indonesia saat itu.
Tulisan singkat ini mencoba untuk menggali kemahiran apa saja yang dimiliki oleh nama-nama di atas, sehingga mampu menjadi pejuang diplomasi yang handal. Hal ini penting untuk kita pahami sebagai contoh praktik baik (good practice) kepada generasi saat ini dalam perjuangannya mengisi kemerdekaan, menjadi “pahlawan” di bidangnya masing-masing.
Pertama, penguasaan terhadap bahasa internasional. Aspek yang pertama ini adalah syarat mutlak dari keberhasilan sebuah diplomasi internasional. Penggunaan bahasa asing sebagai sarana komunikasi dalam berdiplomasi dapat menaikkan strata serta mendongkrak daya tawar di hadapan lawan diplomasi. Bung Karno menguasai Bahasa Inggris, Belanda, Jerman, dan Perancis. Bahkan Bung Karno secara pasif juga menguasai bahasa Spanyol. Penggunaan bahasa internasional pada perundingan dunia bukan berarti tidak menghargai dan menjunjung tinggi bahasa nasional. Penggunaan bahasa yang tepat disesuaikan dengan situasi, momen, dan lawan bicara.
Kedua, kemampuan menulis. Sebelum berdiplomasi, seorang diplomat tentu akan menyiapkan konsep yang akan dibawa ke perundingan, sidang, atau perjanjian melalui tulisan. Konsep ide, gagasan, wacana, dan usulan yang ditulis secara terstruktur, obyektif, dan logis tentu akan membantu pejuang diplomasi dalam bernegosiasi. Ekstrimnya, jika tulisan yang dibuat dapat dipahami dan diterima oleh target diplomasi, maka dapat dikatakan telah mencapai lebih dari setengah dari perjuangan diplomasi.
Ketiga, kemampuan berbicara di depan publik. Kemampuan menyampaikan pesan secara runut dan jelas tentu harus dikuasi oleh para pejuang diplomasi. Dengan kemampuan berbicara di depan publik (public speaking) yang baik, maka misi untuk meyakinkan lawan bicara, mempengaruhi pikiran, sampai dengan mengarahkan jawaban dari lawan bicara dapat dilakukan. Keterampilan public speaking dapat ditingkatkan melalui diskusi dengan teman sejawat, serta menerima masukan dari pendengar. Pembicara yang baik dapat “menghipnotis” lawan bicaranya sehingga kemauan dari pembicara dapat seluruhnya mensugesti pendengar.
Keempat, kemampuan analisis. Pejuang diplomasi yang mewakili negara tentu wajib menguasai teknik analisis. Analisis yang dimaksud adalah analisis terhadap karakter lawan negosisasi/perundingan, misi lawan diplomasi, serta titik lemah lawan diplomasi. Kemampuan analisis didukung oleh kemampuan berargumentasi yang tidak lemah, disamping kemampuan menggali informasi/data tentang materi yang akan disidangkan/diperundingkan. Dalam menganalisis, pejuang diplomasi membuat peta jalan (road map) serta menyusun beberapa skenario alternatif. Dapat dikatakan bahwa rumusan isu serta analisis dampak dari isu yang menjadi bahan perundingan/persidangan harus sudah dikuasai oleh tim diplomasi.
Kelima, Interpersonal Skill. Pejuang diplomasi wajib memiliki keterampilan berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai karakter. Diplomat harus pandai menempatkan diri serta aktif berpartisipasi dalam tim diplomasi. Siap menerima kritik, tidak merasa benar sendiri, tidak memaksakan kehendak pribadi, menjadi kunci kesuksesan tim diplomasi. Tim diplomasi yang solid dan kompak akan efektif dalam menjalankan misi diplomasi. Tim yang tidak kompak, anggota tim yang saling menonjolkan diri, tidak mengakui kelemahan pribadi dalam tim, akan merusak rencana pelaksanaan diplomasi. Dapat dikatakan bahwa tim diplomasi yang tidak solid dan tidak kompak, sudah kalah sebelum peluit wasit dibunyikan.
4 Komentar
Sangat menarik muatan artikel ini
Kerennn… buat kalian yang mau upload artikel disini secara gratis (artikel inspiratif) silahkan hubungi newbiz.id, no WA ada di footer web atau DM IG Newbiz.id ya 🙂
mantap
Kerennn… buat kalian yang mau upload artikel disini secara gratis (artikel inspiratif) silahkan hubungi newbiz.id, no WA ada di footer web atau DM IG Newbiz.id ya 🙂