
NEWBIZ.ID.UNEJ – Sementara itu dalam orasi ilmiahnya Prof. Dr. Ir. Gusfan Halik, ST., MT., guru besar bidang Teknik Hidrologi, mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga dan melestarikan air. Pasalnya saat ini krisis air sudah melanda dunia baik untuk air bersih maupun untuk kebutuhan dasar lainnya. Penyebabnya bisa beragam, karena fenomena perubahan iklim, berubahnya peruntukan lahan serta kebijakan dan gaya hidup yang tidak mendukung pelestarian air.
“Perubahan iklim itu sudah nyata, misalnya saja membuat musim jadi tak tentu lagi. Maka kita lihat ada wilayah yang kemarau tanpa air, namun di belahan lain dunia justru air melimpah hingga kebanjiran. Petani pun kebingungan menentukan kapan akan memulai bertanam ?” Begitu urai guru besar asal Pamekasan Madura ini. Peringatan agar menjaga dan melestarikan air dituangkannya dalam orasi ilmiah berjudul “Asesmen Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketersediaan Air Berbasis Kecerdasan Buatan”.
Oleh karena itu Prof. Gusfan Halik memberikan solusi dalam menjaga kelestarian air sekaligus sebagai upaya mitigasi bencana yang menyertainya. Yakni dengan memanfaatkan kecanggihan Artificial Intelligence (AI) untuk memprediksi ketersediaan air. Diantaranya dengan sistem Dynamic Downscalling dan Statistical Downscalling. Sementara untuk memprediksi ketersediaan air di waduk menggunakan Wavelet Support Vector Machine.
Selanjutnya dengan menggalakkan gerakan konservasi air, cara yang mudah diantaranya dengan menabung air. “Menabung air ini bisa dilakukan dengan membuat biopori, kolam resapan hingga embung. Prinsipnya air hujan harus masuk ke tanah. Selain guna menabung air juga menjadi langkah mitigasi bencana,” katanya lagi.
Ketiga adalah pembuatan kebijakan yang pro pada pelestarian air. Seperti pembuatan aturan perundangan yang melindungi alam seperti adanya Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang menjamin daerah hijau sebagai tangkapan air tidak berubah menjadi rimba beton. Pelestarian wilayah sumber mata air dan Daerah Aliran Sungai (DAS). Pemeliharaan secara teratur bangunan air seperti irigasi dan sungai, adanya aturan konservasi air di fasilitas gedung dan perumahan serta literasi pentingnya menjaga air bagi masyarakat.
“Hal ini penting bagi Jember yang dikenal sebagai wilayah pertanian dan perkebunan. Jika ketersediaan air tidak dijaga maka pasti akan berdampak bagi bidang pertanian dan perkebunan kita,” tutur Prof. Gusfan Halik. (ron)