Site icon NewBiz.id News

Latih Barista Pintar Berbahasa Inggris
Program Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Polije

NEWBIZ.ID, JEMBER – Dosen Politeknik Negeri Jember (Polije) melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupaya meningkatkan penguasaan bahasa Inggris barista. Bahasa Inggris menjadi salah satu dari 12 unit kompetensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi barista kopi untuk mendapatkan sertifikasi profesi.

Lima dosen Polije yaitu Asep Samsudin, S.Pd, M.Li., Peni Arianita Wardani, S.E., M.Sc., Suyik Binarkaheni S.Pd., M.Li., Dyah Aju Hermawati, S.S., M.Pd., dan Muhamad Farhan, S.Par., M.Sc., memberikan pelatihan dan bimbingan bahasa Inggris. Bimbingan dilakukan kepada para barista kopi yang berada di Coffee shop Garage of Hore, Tegal Boto Kidul, Sumbersari, Kaliwates, Kabupaten Jember.

“Pengakuan profesionalitas barista diwujudkan dalam bentuk sertifikasi profesi yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Barista,” kata Peni Arianita Wardani, S.E., M.Sc., salah satu anggota Tim PKM Polije. Dia menyebut, sebagian besar barista kopi belum memiliki sertifikasi profesi. Padahal, sertifikasi profesi merupakan bukti sebagai barista yang professional dan kompeten dibidangnya.

“Berkomunikasi secara lisan dalam Bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar merupakan permasalahan utama bagi barista. Pasalnya, tidak semua barista memiliki bekal keterampilan berbahasa inggris yang cukup baik.” Imbuhnya.
Kurangnya kemampuan bahasa inggris tingkat operasional dasar juga dialami oleh para barista di Garage of Hore, salah satu coffee shop yang cukup unik di Jember.

“Kurangnya kemampuan berbahasa inggris para barista menyebabkan mereka enggan mengikuti program sertifikasi profesi. Padahal, sertifikasi profesi sangat penting bagi barista untuk meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus kredibilitas dan profesionalitas mereka,” ungkap Asep Samsudin, S.Pd., M.Li., anggota tim PKM Polije.

Melihat kondisi itu lantas tim PKM Polije memberikan pelatihan Bahasa Inggris di tingkat operasional dasar bagi barista di Garage of Hore. “Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan English at Basic Operational Level yang sesuai dengan Standard Operating Procedure dalam Service Sequence yang bersumber dari Food And Beverages Service Learner’s Manual,” imbuhnya.

Pelatihan ini dilaksanakan agar para barista di Garage of Hore dapat memenuhi unit kompetensi sertifikasi profesi barista. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan para barista di Garage of Hore terhadap konsumen. Maka dari itu, Tim menawarkan kepada pihak Garage of Hore untuk memberikan pelatihan keterampilan Bahasa Inggris di tingkat operasional dasar.

Menurut dia, tidak hanya keterampilan teknis meracik secangkir kopi, barista juga dituntut untuk memiliki sikap pelayanan yang baik terhadap pelanggan. Dengan demikian, barista merupakan ujung tombak dari sebuah coffee shop yang dituntut memiliki profesionalitas dalam melayani pelanggan. “Pengakuan profesionalitas barista diwujudkan dalam bentuk sertifikasi profesi yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Barista. Badan Ekonomi Kreatif juga mendorong sertifikasi profesi barista untuk meningkatkan kualitas kerja barista,” pugkas Muhamad Farhan S.Par, M.Sc., anggota tim PKM Polije lainnya. (ron)

Exit mobile version