Site icon NewBiz.id News

Kemasan Plastik VS Kemasan Tradisional (Daun)

#image_title

#image_title

Oleh Aulia Brilliantina, STP.,MP *)

Saat ini, penggunaan kemasan plastik masih sangat luas di masyarakat, tetapi kesadaran akan dampak negatifnya juga semakin meningkat. Hal ini mendorong sebagian masyarakat untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan. Masyarakat cenderung memilih produk dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan, seperti kemasan daun, kertas atau kemasan yang dapat didaur ulang. Beberapa negara telah mengenakan larangan atau kebijakan pengurangan penggunaan kemasan plastik sekali pakai. Ini mendorong masyarakat untuk mencari alternatif pengemasan dan mengurangi ketergantungan pada plastik.

Kemasan daun memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan kemasan plastik dalam konteks keberlanjutan lingkungan. Meskipun kemasan plastik memiliki kegunaan yang luas dan praktis dalam industri makanan dan minuman, dampak negatifnya terhadap lingkungan sangat besar. Kemasan plastik adalah sumber polusi dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius. Plastik sulit terurai secara alami dan dapat mencemari tanah, air, dan ekosistem laut.

Di sisi lain, kemasan daun memiliki beberapa keunggulan dari perspektif keberlanjutan. Penggunaan daun sebagai kemasan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan plastik berbasis minyak fosil yang tidak dapat diperbarui. Selain itu, kemasan daun yang terurai juga dapat menjadi pupuk alami yang bermanfaat bagi tanah. Penggunaan kemasan daun dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal. Dalam beberapa kasus, pengumpulan, pengolahan, dan produksi kemasan daun dapat menjadi sumber pendapatan bagi komunitas lokal, membantu meningkatkan keberlanjutan ekonomi di daerah tersebut.

Dalam perbandingan antara kemasan plastik dan kemasan daun, terdapat kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dijadikan acuan. Kelebihan Kemasan Plastik yaitu Kemasan plastik umumnya lebih tahan terhadap kelembaban, air, dan benturan fisik. Selain itu Plastik juga ringan dan mudah dibentuk, sehingga memudahkan proses pengemasan dan penyimpanan produk.

Dari segi ekonomi, plastik lebih murah dalam hal produksi dan distribusi dibandingkan dengan kemasan daun. Ini dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi produsen dan konsumen. Dari segi umur simpan Plastik dapat memperpanjang umur simpan produk karena sifatnya yang tahan lama dan mencegah kontaminasi dari lingkungan eksternal bila dibandingkan dengan kemasan daun.

Namun kemasan plastik memiliki kekurangan diantaranya yaitu plastik sulit terurai secara alami dan dapat mencemari lingkungan. Plastik menyumbang pada masalah sampah global dan menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut dan darat. Plastik memiliki daur ulang yang terbatas, meskipun plastik bisa didaur ulang, proses daur ulangnya tidak efisien dan sulit dilakukan pada semua jenis plastik.

Sebagian besar plastik masih berakhir di tempat pembuangan akhir atau terbuang di lingkungan. Dan yang tidak kalah penting yang harus dipertimbnagkan yaitu Plastik umumnya terbuat dari minyak bumi, yang merupakan sumber daya terbatas dan berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.

Saat ini ada banyak gerakan sosial dan inisiatif lokal yang muncul untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif kemasan plastik dan mendorong perubahan perilaku. Meskipun kesadaran dan perubahan positif terjadi, masih ada tantangan yang perlu diatasi dalam mengurangi penggunaan kemasan plastik. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, produsen, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan ini dan mempromosikan penggunaan kemasan yang lebih ramah lingkungan.(ron)

*) Penulis adalah dosen Politeknik Negeri Jember.

Exit mobile version