NEWBIZ.ID, JEMBER – Politeknik Negeri Jember sebagai salah Perguruan Tinggi Vokasi terkemuka di Indonesia terus berupaya berkontribusi dalam pengembangan inovasi budidaya pertanian. Upaya yang dilakukan antara lain yaitu melalui program Riset Terapan Agribot-SIP. Agribot-SIP merupakan sebuah robot untuk budidaya tanaman secara otomatis dengan ukuran 1,85 x 1,2 m dan menggunakan sistem penggerak CNC 3 sumbu dengan dilengkapi sebuah lengan tanam.
Agribot-SIP terkoneksi dengan aplikasi Android melalui jaringan internet sehingga dapat mengatur intensitas penyiraman sesuai umur dan jenis tanaman. Lengan tanam juga dapat digunakan untuk menanam benih pada titik media tanam yang telah ditentukan. Selain itu, sebuah GUI pada panel control difasilitasi text to speech untuk memberikan informasi kondisi lingkungan Agribot.
Program ini diikuti oleh Dosen, mahasiswa dan teknisi meliputi Dr. Dhanang Eka Putra, S.P., M.Sc., Refa Firgiyanto, S.P., M.Si., Hendra Yufit Riskiawan, S.Kom., M.Cs, Alvin Eko Cahyo Febrianto, Ferra Kharisma Murty, dan Budi Hariyanto. Selama pengembagan produk, tim Polije juga berkerjasama dengan mitra PT Melsaf Perkasa Indonesia, yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomasi manufaktur dan juga SMK N 5 Jember sebagai salah satu calon pengguna dari Agribot-SIP.
“Keunggulan dari penerapan Agribot-Sip antara lain yaitu efisiensi dalam penggunaan lahan dan sarana produksi sistem pertanian karena semua sistem sudah diatur secara presisi selama budidayanya (Diluar dari pada biaya investasi), waktu panen menjadi lebih cepat karena nutrisi dapat tersedia sesuai kebutuhan tanaman, Kualitas dari hasil produksi menjadi lebih baik karena penggunaan pestisida yang minim dengan minimal ada peningkatan kualitas lebih dari 70%. Selain itu petani dapat dengan mudah mengontrol budidaya tanamannya secara real time melalui penerapan monitoring online,”ujar Dr. Dhanang Selaku ketua tim penelitian Riset Terapan.
Menurutnya, Produk Agribot SIP juga berpotensi sebagai produk inovasi dalam negeri yang dapat digunakan untuk pertanian urban karena produk sejenis di Indonesia masih belum ada. Program ini juga sangat mendukung dalam peningkatan peran serta kaum milenial dibidang pertanian dimana program ini ditujukan khusus untuk mendorong regenerasi bagi para petani. Melalui program ini Presiden Jokowi menargetkan dapat melahirkan 1 juta petani dari generasi muda untuk semakin memakmurkan Indonesia. Konsumen dari produk ini sasarannya adalah para masyarakat perkotaan dan juga lembaga edukasi atau pendidikan sehingga dapat menarik minat kaum milenial. (ron)
