
NEWBIZ.ID.SDN JURANG JERO III – Pak Surono SPd, begitu akrab disapa. Pria berumur 63 tahun ini sudah purna tugas sebagai PNS, tepatnya dari guru matematika sekolah dasar (SD). Pak Surono termasuk salah satu guru matematika legendaris di sekolah yang pernah diajarnya. Salah satunya SD Negeri (SDN) Jurang Jero III Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen.

Meski telah purna tugas, Pak Surono telah sukses meluluskan ribuan siswanya. Bahkan, tak sedikit yang telah punya karier hebat. Pak Surono tetap egaliter terhadap mantan murid-muridnya. Seperti dulu, saat menjadi guru kelas atau guru matematika. Pak Surono memang lebih suka menjadi guru matematika biasa dari pada diberi jabatan. Sudah berkali-kali ditawari menjadi kepala sekolah, Pak Surono menolak dengan halus.
Nah, momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 H, tepatnya 21 April 2023 tiga mantan siswanya Wiyanto, Supardi dan Narto berkunjung ke Pak Surono. Ketiga siswanya lulus dari SDN Jurang Jero III Tahun 1991 silam. Seteah 32 tahun terpisah, ketiga siswa yang kini sudah berusia dengan kepala 4 berkunjung ke kediaman Surono di RT 03 RW 06 Dukuh Tawang Kelurahan Sine Tengah Kecamatan Sragen Kota.
“Alhamdulillah kita masih bisa bertemu. Terima kasih atas kedatangan kalian, murid-muridku dulu saat di SDN Jurang jero III,”kata Pak Surono. Dengan senyuman khasnya, Pak Surono mempersilahkan ketiga mantan siswanya masuk ke rumah.
Setelah lebih dari 40 tahun mengabdi, Surono berkisah tentang pengalamannya mengajar siswa SD di SDN Jurang Jero III, SDN Plumbungan dan SDN Puro I Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. “Saya sekitar 18 tahun nengajar di SDN Jurang jero III, Saya sering merindukan saat-saat berjuang di SDN Jurang jero III,” kata Pak Surono.
Dia menjelaskan, setelah pensiun, kadang-kadang masih berkunjung dan berkeliling di SDN Jurang Jero III. “Saya kadang sepedaan keliling Jurang Jero, setelah dari saja rasanya plong dihati,” ungkapnya. Pak Surono merasa beryukur bisa mengajar di SD yang agak pinggiran di Kecamatan Karangmalang ini.
Dia mengingat awal-awal mengajar di SDN Jurang Jero III. “”Saat awal mengajar di SDN Jurang jero III, jalan masih belum aspal. Masih tanah berbatu,” kenanganya. Kalau kehujanan, sepeda bahkan kadang celananya belepotan kena lumpur. Tapi itu tak menyurutkan Surono mengabdi di SDN Jurang jero III.
Pak Surono mengaku tidak neko-neko selama menjadi guru. “Niat saya memang mengabdi, mengajar, tidak lebih. Saya beberapa kali ditawari menjadi kepala sekolah, saya tidak mau,” ujarnya. Akhirnya sampai purna tugas, Pak Surono tetap menjadi seorang guru biasa. Guru matematika yang sering dianggap jadi momok bagi siswanya.
Diakuinya, tidak mudah mengajar matematika untuk siswa SD. “Memang ada siswa yang pintar matematika, tetapi kebanyakan perlu waktu untuk memahamkan siswa. Kalau ada murid yang pinter biasanya saya ingat namanya,” ujarnya.
Mengajar metematika butuh ketekunan dan kesabaran. “Saya jarang marah kepada murid saya. Kalau dimarahi, murid biasanya malah tambah down. Saya sering membimbing pelan-pelan murid yang kesulitan mengerjakan matematika. Saya bahasakan sesuai dengan bahasa anak-anak,” ungkapnya.
Karena itu, sambungnya, banyak siswanya yang masih mengingatkan. “Sering ada mantan muridku tiba-tiba datang ke rumah,” ujarnya. Pak Surono memang tidak mengingat semua mantan murid-muridnya. Sudah ribuan siswa yang diajarnya. Dipinterkannya.
“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Pak Surono, karena jenengan kami bisa seperti ini,” kata Wiyanto, Siswa SDN Jurang jero III yang kini menjadi salah satu kontraktor di Jawa Barat (Jabar).
Makanya, saat ada kesempatan ini Wiyanto bersama Supardi dan Narto berkunjung bersilahturami ke Pak Surono. “Kami atas nama angkatan 1991 memang sengaja berkunjung untuk mengucapkan terima kasih. Ilmu yang jenengan ajarkan kepada kami tidak akan bisa kami balas,” ujarnya.
Supardi yang dulu dikenal agak nakal menambahkan bahwa Pak Surono akan tetap berada di hati murid-muridnya. ‘Kami sudah banyak diajar guru, Pak Surono salah satu guru yang masih kami kenang,” ujar pria yang kasi tinggal di Dukuh Jurang Jero Kidul Desa Jurang Jero Kecamatan Karang Malang.
Bahkan, secara khusus Wiyanto, Supardi dan Narto menyerahkan cinderamata karikatur Pak Surono sedang mengajar. “Guru belum tentu orang hebat, tetapi semua orang hebat pasti berkat jasa guru. Terima kasih pak Surono,” kata Narto, yang kini teah tinggal di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. (ron)