
NEWBIZ.ID. JEMBER – Belasan siswa kelas 3,4,5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Jember antusias belajar jurnalistik. Mereka ingin sejak dini menjadi wartawan cilik. Agar bisa membuat produk jurnalistik berupa berita dan foto jurnalistik sendiri. Yang selanjutnya bisa dipublikasikan melalui media digital seperti instagram, facebook, tweeter, whatsapp dan media digital lainnya.
Belasan siswa SD Muhammadiyah 1 Jember itu mengikuti acara Workshop Jurnalism for Kids. Sebagian besar peserta adalah siswa yang ikut ekstrakurikuler jurnalistik. “Saya sudah ikut ekstrakurikuler jurnalistik saya ingin lebih faham dunia jurnalistik,” tutur Rara, siswa kelas 6 dalam Workshop Jurnalism for Kids yang ditempatkan di ruang kelas IC SD Muhammadiyah 1 Jember.

Workshop Jurnalism for Kids itu membahas tentang pengenalan jurnalistik, teknik wawancara dan pengenalan fotografi jurnalistik. Dengan pemateri Kak Aro, wartawan Jawa Pos Radar Jember. Kak Aro menyampaikan materi tentang jurnalistik secara umum, tips dan trik wawancara nara sumber untuk berita dan pengenalan fotografi jurnalistik yang banyak digunakan media cetak ataupun media digital, khususnya dengan menggunakan handphone.
“Workshop Jurnalism for Kids ini menjadi wahana belajar siswa SD Muhammadiyah yang minat didunia jurnalistik,” kata Latifah, Wakil Kepala SD Muhamadiyah 1 Jember saat memberikan sambutan.
Latifah, sapaan karibnya, menjelaskan bahwa saat ini ada ekstrakurikuler jurnalistik di SD Muhammadiyah 1 Jember. “Total ada 14 ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah 1 yang berguna untuk menyalurkan minat bakat anak-anak untuk menemukan potensinya masing-masing,” ungkapnya.

Kak Aro, menjelaskan bahwa salah satu modal menjadi wartawan adalah berani tidak malu. Salah satunya tidak malu melakukan wawancara. “Makanya adik-adik saya minta mengenalkan diri satu-satu, ternyata adik-adik berani. Karena apa? nanti kalau wawancara harus memperkenalkan diri nama dan medianya,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kak Aro menjelaskan tentang ilmu jurnalistik secara umum. Yang dilanjutkan dengan materi tentang tips dan trik wawancara agar mendapatkan bahan yang akan dijadikan berita. “Bahan untuk wawancara itu adalah 5 W dan 1 H yaitu who, what, where, when, why dan how. 5 W dan 1 H ini yang ditanyakan kepada nara sumber,” imbuhnya.

Setelah itu, Kak Aro menjelaskan tentang pengambilan gambar menggunakan handphone. “Ambil foto untuk media itu tidak boleh aspret alias asal jepret. Yang ambil gambar harus menentukan gambar difokuskan dana apanya. Kalau ada gambar orang maka salah satu orang yang difoto harus diperlihatkan lebih besar agar foto hidup,” imbuhnya. (ron)