
NEWBIZ.ID.UNEJ – Oryza Sativa Roshaney alias Ocha mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Agama (FMIPA) Universitas Jember (Unej) sungguh beruntung.
Berkat penelitiannya terhadap Daging sintetis Ocha, sapaan karib Oryza Sativa Roshaney bisa kuliah ke luar negeri. Tepatnya di Jerman. Ocha Kuliah ke Jerman Gara-Gara Teliti Daging Sintetis.
Daging sintetis, mungkin hal yang masih terdengar asing bagi kebanyakan orang, bahkan mengandung pro dan kontra.
Keberadaan daging sintetis makin mengemuka saat multi jutawan Bill Gates menyerukan negara kaya mulai mempertimbangkan mengembangkan daging sintetis untuk menanggulangi pemanasan global.
Nah, gak heran, Ocha Kuliah ke Jerman Gara-Gara Teliti Daging Sintetis.
Namun siapa sangka berkat penelitian tentang daging sintetis, mengantarkan mahasiswa Program Studi Biologi FMIPA Unej Ocha merasakan kuliah selama satu semester di Bio, Lebensmittel und Verfahrens Technologie (BLVT) Flensburg University of Applied Science, Jerman. Ini taka lepas dari keberuntungan Ocha Kuliah ke Jerman Gara-Gara Teliti Daging Sintetis.
Saat ditemui di kampus, Ocha yang baru pulang ke tanah air tanggal 2 Januari 2023 lalu menceritakan pengalaman selama kuliah di Jerman (13/1).
“Kebetulan ada program International Credit Transfer dari Deutscher Akademischer Austauschdienst atau DAAD, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa jenjang sarjana mengikuti kuliah selama satu semester di perguruan tinggi di Jerman.
Dan karena Universitas Jember sudah memiliki kerjasama dengan Flensburg University of Applied Science, maka saya diarahkan dosen mengikuti kuliah di sana,” ujar Ocha.
Selain harus mempersiapkan syarat administrasi, gadis asal Malang ini wajib membuat essai yang memuat riset bidang bioteknologi apa yang akan dilakukan di Jerman. Akhirnya Ocha memilih riset mengenai daging sintetis.
Selain belum banyak diteliti di Indonesia, ternyata riset mengenai daging sintetis juga ditawarkan dalam program International Credit Transfer.
Dari seratusan pelamar dari Kampus Tegalboto, akhirnya Ocha berhasil lolos bersama rekannya Khilfa Yahya. Mereka bergabung dengan peserta lainnya dari seluruh dunia dan memulai kuliah di negara pemilik Bundesliga di tanggal 24 September 2022 lalu.
“Saya tertarik meneliti daging sintetis karena walaupun masih pro dan kontra namun punya potensi besar, semisal dalam bidang kesehatan,” imbuhny.
“Kita bisa mencoba obat baru kepada daging sintetis sehingga meminimalkan percobaan kepada hewan atau manusia. Pengembangan daging sintetis juga diproyeksikan dapat mengurangi gas metana yang dihasilkan peternakan yang berkontribusi bagi kerusakan atmofser sehingga meningkatkan pemanasan global,” ujarnya.
Namun terus terang untuk pengembangan daging sintetis guna konsumsi masih jadi polemik, sebab dikhawatirkan akan mematikan usaha peternak.
Belum lagi dengan perdebatan mengenai dampak mengkonsumsi daging sintetis berikut sisi etika dan pandangan agama,” jelas Ocha.
Selama mengikuti kuliah di BLVT Flensburg University of Applied Science, Ocha meneliti hormon pertumbuhan apa yang paling baik untuk pertumbuhan daging sintetis di bawah bimbingan Dr. Holger Rehmann.
Secara sederhana, pembuatan daging sintetis dimulai dengan pengambilan sel dari hewan ternak untuk kemudian diberi hormon pertumbuhan dalam proses in vitro di laboratorium hingga kemudian menjadi daging seperti yang kita kenal. (ron)