NEWBIZ.ID, JEMBER – Akademisi Politeknik Negeri Jember (Polije) yaitu Refa Firgiyanto, Hendra Yufit Riskiawan, Dwi Putro Sarwo Setyohadi dan mahasiswa Program Studi Produksi Tanaman Hortikultura mendampingi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jamur Sehat COF di Kelurahan/ Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.

UKM Jamur Sehat COF bergerak dalam usaha budidaya jamur tiram putih melalui penerapan sistem produksi bibit F1 dan budidaya jamur. Tentu sesuai Standard Operating Procedure (SOP) dengan didukung teknologi Smart kumbung yang bersumber dana dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Tahun Anggaran 2022.
Inovasi ini dikembangkan dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sampai hari ini. Hal itu menimbulkan dampak negative terhadap berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Salah satu UKM yang terdampak pada kondisi tersebut antara lain di UKM Jamur Sehat COF.
Refa Firgiyanto selaku ketua tim pengabdian masyarakat Polije melaporkan bahwa berdasarkan hasil survey yang dilakukan terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh UKM Jamur Sehat COF. Antara lain yaitu kondisi lingkungan di dalam kumbung jamur yang kurang mendukung untuk pertumbuhan jamur secara optimal.

Kemudian SOP budidaya jamur yang masih belum diterapkan oleh para petani mitra. Belum adanya kemampuan mitra dalam membuat bibit jamur sendiri, sistem kontroling dan monitoring dari kumbung jamur yang masih sederhana menyebabkan pertumbuhan jamur tidak optimal.
“Penanganan diversifikasi produk jamur masih belum optimal, sehingga apabila tidak dikelola dengan baik akan dapat berpengaruh pada pencemaran lingkungan dan masyarakat,” tutur Refa Firgiyanto.
Menurut dia, Jamur merupakan salah satu sayuran yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan pada saat Pandemi COVID-19. Sebab, mengandung gizi yang tinggi terutama protein, ramah lingkungan, menyerap tenaga kerja. Juga mudah dibudidayakan dengan waktu panen yang cepat dan harga yang tinggi sehingga sangat diminati pasar apabila dikelola dengan baik.
Usaha budidaya jamur terhitung layak diusahakan. Pertimbangan layak tidaknya ialah berdasarkan nilai R/C ratio. Sebagai contoh salah satu UKM yang sangat berkembang pesat yaitu agrowisata Je Jamuran yang berlokasi di Sleman-Yogyakarta. Adanya keberhasilan ini menjadi salah satu pemantik yang nantinya dapat diterapkan guna mendukung keberhasilan dari UKM Jamur Sehat COF selama berbagai permasalahan yang ada dapat teratasi.

Hendra, selaku anggota tim menambahkan bahwa kegiatan pengabdian ini telah berjalan sejak bulan Juli 2022. Adapun hasil dari kegiatan ini diantaranya adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penerapan sistem produksi bibit F1.
“Penerapan budidaya jamur sesuai dengan SOP dan juga telah diterapkannya sistem smart kumbung yang menjadikan produktivitas dan kualitas jamur hasil budidaya menjadi lebih baik dari sebelumnya,” ujar Hendra. (ron)