Site icon NewBiz.id News

Benih Kentang Berkelanjutan Melalui Teknik Perbenihan Berbasis Kultur Invitro dan Aeroponik

NEWBIZ.ID – Dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Wonokerto, kecamatan Sukapura Probolinggo. Rudi Wardana, Dhanang Eka Putra, Huda Oktafa, Refa Firgiyanto, Nurwahyuningsih menyediakan Benih Kentang Berkelanjutan Melalui Teknik Perbenihan Berbasis Kultur Invitro dan Aeroponik.

Menurut Refa Firgiyanto salah satu anggota tim pengabdian masyarakat Polije menjelaskan bahwa Desa Wonokerto Kecamatan Sukapura merupakan salah satu sentra budidaya tanaman hortikultura, terutama pada tanaman kentang. Desa Wonokerto memiliki agroklimat yang mendukung dalam budidaya tanaman kentang tersebut.

Potensi yang dimiliki sangat besar mulai dari memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, sampai kecukupan sinar matahari selama proses budidaya. Akan tetapi meskipun sudah didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, proses budidaya kentang masih kurang optimal. “Sehingga diperlukan pendampingan yang intensif dalam mengoptimalkan proses budidaya tanaman kentang yang sesuai Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP).

Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 10 orang petani yang berasal dari kelompok tani yang ada dimitra. Para peserta ini memiliki kendala yang sama dalam proses budidaya tanaman kentang. Di mana mereka sangat bergantung pada benih unggul yang berasal dari daerah lain, dikarenakan mereka masih belum bisa membuat benih sendiri.

Dengan demikian untuk kegiatan pertama yang dilakukan yaitu penyuluhan dan pelatihan mengenai proses perbenihan. Teknik perbanyakan benih yang dilakukan pada pengabdian ini yaitu dengan kultur jaringan untuk mendapatkan bibit yang steril dan mudah diperbanyak untuk menghasilkan umbi mikro serta menjadi bahan tanam untuk teknik stek.

Hasil riset tersebut kemudian dideminasikan melalui kegiatan penyuluhan kepada mitra pengabdian. Selanjutnya planlet hasil kultur jaringan di aklimatisasi agar bisa ditanam pada kondisi lahan sesungguhnya. Pada tahapan ini tim pengabdian dan dibantu oleh mahasiswa melakukan pelatihan secara langsung kepada petani mitra agar bisa melakukan aklimatisasi secara sederhana.

Penanaman planlet dilakukan pada media baru yang khusus untuk aklimatisasi, di mana komposisi medianya biasanya menggunakan media arang sekam atau cocopeat. “Hal ini bertujuan untuk mengopotimalkan pertumbuhan akar planlet. Tanaman yang sudah tumbuh secara optimal kemudian bisa diperbanyak dengan teknik stek yaitu dengan cara mengambil batang tanaman kentang dan ditanam pada media baru untuk menghasilkan umbi mikro,” imbuhnya. (ron)

Exit mobile version