
NEWBIZ.ID. SMANTAP – Dengan semangat perubahan siswa SMA negeri 1 Tapen (SMANTAP) Kabupaten Bondowoso terus mencetak prestasi. Terbaru Aliyah Ramadani Siswa SMANTAP Juara 1 Lomba Karya Tulis Iilmiah (KTI) Piala Pangdam V Brawijaya se Kabupaten Bondowoso. Aliyah mampu mengungguli sejumlah siswa dari sekolah yang difavoritnya meraih juara.

Aliyah Ramadani Siswa SMANTAP Juara 1 Lomba KTI Piala Pangdam V Brawijaya setelah dibina langsung dua guru terbaik SMANTAP. Yaitu Herdina Sukma Pranita, S.Pd, M.Pd sebagai pelatih, dan Selly Wardhani, S.Pd. Keduanya membimbing Aliyah mulai dari proses awal sampai babak final.
Aliyah Ramadani mengangkat Karya Seni Sebagai Upaya Revitalisasi Kearifan Lokal Wayang Kattok Pada Generasi Z di SMAN 1 Tapen. “Alhamdulillah berkat dukungan semua pihak, khususnya dari para orang tua mendorong anak-anak SMAN 1 Tapen berprestasi. Yang terbaru Aliyah Ramadani Siswa SMANTAP Juara 1 Lomba KTI Piala Pangdam V Brawijaya,” kata Kepala SMANTAP Kabupaten Bondowoso Holif Nurazizah, SPd, MPd.
Dia menambahkan kini siswa SMANTAP tak lagi rendah diri jika dengan sekolah yang lain yang lebih pengalaman. “Para siswa kini memiliki rasa percara diri lebih baik dengan adanya Panggung Keberanian. Mereka berani menunjunjukkan potensi dan kemauannya untuk berprestasi,” terangnya.
Dan, Aliyah Ramadani sengaja mengangkat karya Wayang Kattok untuk melestasrikan budaya bangsa. “Salah satu upaya untuk menanggulangi kepunahan ialah dengan meregenerasi pemahaman dari yang tua ke yang muda, menimbulkan rasa bangga terhadap budaya lokal, dan mensosialisasikan kesenian lokal terhadap generasi Z,” katanya.
Aliyah Ramadani menjelaskan, Wayang Kattok adalah salah satu peninggalan nenak moyang warga Bondowoso. “Sekarang benar-benar menjadi tugas bagi kita, setiap masyarakat Bondowoso untuk memunculkannya lagi. Kita harus memberikan rasa bangga terhadap generasi-generasi milenial terhadap kesenian yang daerah mereka miliki,” ujarnya.
Pasalnya, Wayang Kattok yang meruoakan warisan budaya nenek moyang Bondowoso kini sudah punah. “Makanya saya sengaja angkat kearifan local Wayang Kattok yang sudah punah di Bondowoso Yaitu denga mengintegraska ke dalam Projek Pancasila serta kegiatan ekstrakurikuler,” ujar putri dari pasangan Belly Dwi Susanato dan Nur Hayyu Trilokayanti tersebut. (ron)